Ranukumbolo

Ranukumbolo
Surganya Gunung Semeru

Jumat, 19 September 2014

Day 2 : Mencumbu Sentosa Island, USS, sekaligus Clarke Quay

Hari kedua, semenjak kedatangan kami di Singapura. Sebenarnya kami sudah sampai di Singapura 1 hari sebelumnya tapi kami memilih untuk melewatkannya terlebih dahulu karena kami ingin menggapai Malaysia lewat jalur darat dari Singapura. Jadi inilah kali kedua kami menginjakkan kaki di Chang-I Int. Airport Singapura.Karena kami sampai di Singapura ketika hari sudah lumayan gelap jadi kami bergegas mencari stasiun MRT awal dari Chang-I Airport menuju stasiun tujuan kami ke Boong Keng. Oh iya, satu hari sebelumnya saat kami pertama kali tiba di Chang-I Airport setelah melewati proses imigrasi kami menuju stasiun MRT Chang-I untuk membeli kartu STP (Singapore Tourist Pass) yang digunakan wisatawan saat berkunjung di Singapura sebagai alat pembayaran transportasi umum utama atau MRT, LRT, dan bus di Singapura. Kartu ini memiliki masa berlaku sesuai jangka waktu yang diinginkan. Yakni 1 hari, 2 hari, atau 3 hari sesuai kebutuhan. Dan sistem pembayarannya akan otomatis terpotong saat sampai di stasiun - stasiun yang dituju. Untuk harganya lumayan terjangkau dan otomatis hemat daripada harus membeli Standart Ticket terpisah. Untuk STP (Singapore Tourist Pass) yang 3 hari harganya $30 SGD dan kalian bisa berkeliling Singapura sepuasnya selama 3 hari tanpa tambahan biaya lagi.

Setelah kami dari stasiun Chang-I kami langsung menuju terminal 2 untuk sampai di Tanah merah kemudian berpindah jalur. Yang terpenting kalau kalian berkunjung ke Singapura dan memanfaatkan MRT kalian harus siap - siap dan rela berpindah - pindah jalur MRT sesuai tujuan karena memang di Singapura jalur MRT nya lumayan banyak. Mulai jalur hijau, kuning, merah, dan ungu yang mungkin menurut kalian ribet tapi sebenarnya tidak kalau kalian mempelajarinya sebelum berangkat ke Singpura. Maka dari itu, dalam hal ini kalau kalian ingin trip ke luar negeri hendaknya kalian menyiapkan itinerary terlebih dahulu dari tempat asal kalian agar ketika sampai disana kalian tidak panik sekaligus bingung. Contoh initerary kami selama di Singapura.

Selama perjalanan dari Chang-I ke Lavender Street tempat hostel kami menginap di Singapura kami telah melwati beberapa kali pindah jalur. Mulai jalur hijau, kuning dan ungu akhirnya tibalah kami di Mony Galery Hostel. Hostel ini terletak di 263 Lavender Street, 15 menit jalan kaki dari stasiun Boong Keng. Hostelnya lumayan nyaman sekaligus murah untuk ukuran backpacker seperti kami. Setelah melakukan penyelesaian booking kepada petugas akhirnya kami bisa menikmati sedikit kenyamanan tidur pertama kami di hostel. Kami harus segera mengistirahatkan badan karena besok perjalanan hari petama kami di Singapura akan dimulai. Sentosa Island, USS, Clarke Quay tunggu kami...

Pagi telah tiba, saatnya kami bergegas menyiapkan diri untuk perjalanan pertama kami ke Sentosa Island. Setelah mandi, dandan, dan sarapan pagi kami siap melanjutkan perjalanan kami kali ini. Dari Stasiun Boong Keng kami hanya menempuh satu jalur yakni jalur ungu untuk sampai di Vivocity Mall kemudian melanjutkan berjalan melewati Sentosa Boardwalk untuk sampai ke Sentosa Island dan USS.
Sentosa Boardwalk seperti jembatan yang menghubungkan dari Vivocity Mall ke Sentosa Island. Jalur ini biasa digunakan untuk menghemat biaya menuju Sentosa Island karena harga tiket masuknya hanya $1 SGD per orang lebih murah daripada harus menggunakan kereta gantung yang harganya jauh lebih mahal. Setelah berjalan kurang lebih 1 KM akhirnya kami memasuki wilayah gugusan Sentosa Island yang termasuk di dalamnya ada USS (Universal Studio Singapore). Salah satu ikon wisata milik Singapura yang tersohor dan tidak afdol rasanya kalau berkunjung ke Sigapura kalau tidak mengunjunginya sekalian. Tapi saat di Sentosa Island kami hanya menyempatkan untuk berfoto di depan globe besar khas USS karena biaya tiket untuk masuk USS terlalu mahal, sekitar $80 SGD. Harga itu menurut kami sangat melampaui budget hehe.

Dari globe besar USS kami berkeliling menyusuri Sentosa Island. Saat berjalan berkeliling kami tertarik untuk masuk ke Candylicious karena tergoda diskon. Meskipun hanya membeli satu bungkus marshmallow seharga $2.5 SGD setidaknya kami bisa numpang berfoto ria di dalamnya hehe.
Kemudian karena saat itu kami sedikit kelelahan dan haus akhirnya kami memutuskan beristirahat sejenak sambil minum Gong Cha dan makan Crispy Chicken di Hotstar. Untuk minuman dan makanan kami berempat, kami harus merogoh kantong $18.20 SGD harga yang lumayan fantastis untuk sekedar makanan dan minuman ringan. Setelah istirahat sejenak kami bergegas menuju Siloso Beach, sebuah pantai yang berada di wilayah Sentosa Island dan wajib dikunjungi menggunakan bus khusus milik Sentosa Island secara gratis. Meskipun lumayan jauh jaraknya namun kami merasa puas karena kami bisa menikmatinya sekaligus. Pantainya tidak terlalu luas dan cenderung aman karena ombaknya juga tidak besar. Pasir putihnya halus namun panas karena Singapura termasuk negara yang gersang.
Setelah puas menikmati Siloso Beach kami kembali menggunakan bus gratis untuk kembali dan melanjutkan perjalanan menuju Chinatown.
Chinatown adalah kawasan penduduk keturunan china yang tinggal di Singapura dan juga merupakan surga belanja murah di Singapura untuk membeli oleh - oleh dan beragam makanan di Singapura. Chinatown suasananya seperti di kembang jepun Surabaya meskipun jauh lebih bagus di Chinatown sih tapi tidak beda - beda jauh lah. Bnayka aksen Lampion dan hiasan khas negeri tiongkok yang memenuhi kawasan Chinatown. Karena seharian perut kami belum terisi makanan akhirnya kami melirik Nasi Lemak khas negara Malaysia. Murah memang tapi menurut kami makanan itu tidak sesuai dengan lidah orang Indonesia hehe (menurut kami sih).

Hari mulai sore, setelah kami berkeliling menikmati kuliner dan membeli oleh - oleh di Chinatown kami menyempatkan berjalan untuk melihat Sri Mariaman Temple. Sebuah candi milik umat hindu india yang berada di Singapura. Kami hanya berfoto di luar candi karena kalau masuk ke dalamnya harus membayar sejumlah uang. Perjalanan harus kami lanjutkan ke Clarke Quay. Memang dari awal kami ingin menikmati suasana malam di Clarke Quay. Salah satu pusat kegiatan malam hari warga Singapura yang ingin menikmati dan menghabiskan malam disana. Karena bertepatan hari itu adalah malam minggu jadi suasana di Clarke Quay sangat ramai. Disana kami melewatkan malam sambil menikmati es krim asli Singapura. Hanya dengan $5.60 SGD kami bisa menikmati es krim yang lembut dan enak. Es krim double rasa black coffe dan avocado, itu es krim favorit kami.

Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam waktu Singapura. Kami harus bergegas pulang karena MRT terkakhir yang beroperasi di Singapura hanya sampai jam 11 malam. Kami kembali menggunakan MRT jalur ungu untuk sampai ke hostel. Kami harus mengistirahatkan kembali tubuh kami sebelum melanjutkan hari ketiga. Orchard, Merlion Park, Esplanade kami datang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar